Perkenalkan, saya Irfan
Kusuma. Saya lahir dan di besarkan oleh kedua orang tua saya di tangerang. saya
di lahirkan dengan keadaan normal, tanpa ada insiden tertentu. Ketika saya
lahir, kedua orang tua saya sangat senang, karena saya adalah anak pertama untuk
mereka.
Pada usia balita ini
saya tidak banyak mengetahui pertumbuhan saya, karena kebanyakan tidak saya
ingat. Tetapi menurut sumber dari ibu dan nenek saya. Ketika itu rambut saya
sangat tipis, dan lama sekali tumbuhnya.
Sekitar umur 2 tahun
keatas, nenek saya bercerita bahwa saya adalah anak yang sangat cerewet. Saya
selalu ingin tahu, menanyakan nama-nama benda yang belum saya tahu, sering
bermain dan jarang tidur siang. Tetapi mulai menginjak umur saya yang ketiga,
pertumbuhan rambut saya sudah mulai terllihat, rambut saya mulai tumbuh dengan
normal.
Saya dan keluarga saya
lupa kapan tepatnya saya bisa berjalan dan mengucapkan kata pertama yang keluar
dari mulut saya. Tetapi saya ingat ketika umur jalan 5 tahun adalah saat dimana
saya masuk taman kanak-kanak (TK). Ketika di TK ini lah saya mulai
bersosialisasi dengan anak-anak lain yang
bukan selingkungan dengan saya. Saya
mulai mengetahui cara membaca, berhitung, dan belajar mengenai budi pekerti.
Walapun dirumah pun dengan kedua orang ua saya selalu diajarkan hal yang sama,
tetapi apa yang diajarkan di TK menurut saya lebih efektif.
Saya di TK hanya 1
tahun. Saat itu saya masuk TK 0 kecil, karena eharusnya saya masuk TK 0 besar.
Namun guru saya saat itu (Bu Ratna) mengatakan bahwa saya sebaiknya langsung
masuk saja ke Sekolah Dasar. Ibu saya mengiyakan hal tersebut. Kemudian ibu
saya mendaftarkan saya ke SD Negeri Cikuya II. Pada saat itu umur saya belum
cukup. Namun saat itu ada suatu kewajiban jika ingin masuk SD maka calon siswa
sudah harus bisa baca tulis. Kemudian saya di tes oleh seorang guru yang sampai
sekarang masih akrab dengan saya. Tes tersebut adalah tes membaca, menulis dan
behitung (ini hanya tambahan penilaian saja). Hasil tes menyebutkan bahwa saya
lolos dan bisa masuk ke SD. Jadilah di SD ini saya bertemu senior-senior saya
ketika di TK dulu, dan sekelas dengan mereka.
Masa-masa SD saya lalui
dengan banyak cerita. Di SD ini lah saya mulai belajar mengenal tingkah laku,
kepribadian, dan sifat seseorang. Di SD ini saya mulai mengetahui apa yang
namanya teman, sahabat, dan kekasih.
Sepanjang saya sekolah
SD, saya tidak lupa dengan namanya main. Pada zaman saya, anak-anak seusia saya
jika pulang sekolah pasti selalu bermain di satu lapangan. Ada yang bermain
bola, kelereng, layangan, dan permainan tradisional lainnya. Berbeda sekali
dengan saat ini.
Saya terus belajar baik
di sekolah maupun dirumah, dan saya juga selalu bermain sepulang dari sekolah.
Hal itu alhamdulilah tidak membuat nilai akademik saya jelek.
Pada saat saya umur
12/13 tahun, saya mulai masuk SMP. Di sinilah saya mulai mengenal apa itu
sosialisai.
Ketika SMP saya aktif
di salah satu organisasi yaitu PKS(Patroli Keamanan Sekolah). Dan dari
organisasi ini saya mendapat banyak musuh(Hanya musuh didalam sekolah, seusai
sekolah kami ngobrol dan bercanda seperti biasa). Saya mengenal banyak guru di
SMP ini. Mengikuti berbagai lomba baris-berbaris adalah salah satu dari sekian
banyak kegiatan saya di SMP ini.
Saya sering mendapat
ancaman dari kakak kelas saya karena saya sering memergoki mereka bolos saat
upacara. Tetapi ancaman hanyalah ancaman. Mereka tidak pernah berbuat lebih
dari itu.
Kehidupan saya di
lingkungan rumah juga tidak berbeda dari saat saya SD dulu. Saya masih tetap
bermain sepulang sekolah. Tetapi bedanya waktunya saja. Kalau saat SD waktu
saya bermain di lingkungan rumah lebih panjang, tetapi saat SMP ini lebih
sedikit karena saya selalu pulang sore hari.
Ketika saya SMP, saya
bertemu dengan beberapa orang wanita. Dari wanita2 ini saya mengenal sedikit
sifat dan kepribadian mereka. Tidak banyak yang akan saya ceritakan disini.
Masa-masa SMP saya
lalui dengan senang, bahagia dan was-was. Berganti ke masa SMA yang amat sangat
indah. Entah kenapa ada quote menyatakan “Masa-masa paling indah adalah saat
duduk di bangku SMA” dan itu benar adanya.
Disini saya mulai
mengenal lebih jauh tentang kepribadian seseorang, saya mulai bisa menerima
kritik dan masukan teman, walaupun terkadang lebih mementingkan ego, dan
tanggung jawab.
Di SMA saya juga ikut
ekstrakulikuler PASKIBRA. Di eskul ini saya juga belajar banyak tentang
kepedulian, tanggap, tanggung jawab, tangguh dalam mental dan disiplin. Saya
mengenal lebih banyak teman dari luar sekolah, kecamatan hingga kabupaten.
Karena saya sering mengikuti latihan gabungan.
Awal saya masuk SMA,
sampai sekarang. Saya masih berkomunikasi dengan baik dengan teman-teman saya
di SMA, walaupun rumah mereka jauh-jauh. Tidak seperti teman-teman SMP saya,
entah kenapa. Di SMA ini saya bertemu dengan beberapa wanita yang membuat saya
semangat. Tetapi hanya satu yang sampai sekarang membuat hidup saya berwarna.
Kehidupan saya di
lingkungan rumah juga terjalin baik dengan tetangga, walaupun ada saja tetangga
yang tidak saya sukai karena bawel, cerewet, suka membicarakan orang. Saya
selalu ikut jika ada pengajian mingguan, kadang saya juga menggantikan jadwal
ronda ayah saya. Ya, di lingkungan saya ketika itu diadakan ronda malam selama
hampir 2 tahun. Karena mobil anggota DPRD di daerah saya hilang.
Saya sering sekali
membangkang dari orang tua saya. Mungkin karena emosi saya saat itu masih
sangat labil. Saya memang tidak suka(malas) jika orang tua saya menyuruh saya
ini itu. Tetapi semua berubah saat saya kelas 3 SMA. Mungkin saya sudah bisa
membedakan dan emosi saya sudah stabil.
Sekarang saya sudah
menginjakkan kaki di dunia perkuliahan. Saya sudah banyak berubah. Perubahan yang
paling saya rasakan adalah perubahan pada pola pikir saya. Dan juga kestabilan
emosi saya. Saya sudah bisa mengatur emosi saya disbanding saat SMA dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar