27 Nov 2014

Who am I?

Perkenalkan, saya Irfan Kusuma. Saya lahir dan di besarkan oleh kedua orang tua saya di tangerang. saya di lahirkan dengan keadaan normal, tanpa ada insiden tertentu. Ketika saya lahir, kedua orang tua saya sangat senang, karena saya adalah anak pertama untuk mereka.
Pada usia balita ini saya tidak banyak mengetahui pertumbuhan saya, karena kebanyakan tidak saya ingat. Tetapi menurut sumber dari ibu dan nenek saya. Ketika itu rambut saya sangat tipis, dan lama sekali tumbuhnya.

Sekitar umur 2 tahun keatas, nenek saya bercerita bahwa saya adalah anak yang sangat cerewet. Saya selalu ingin tahu, menanyakan nama-nama benda yang belum saya tahu, sering bermain dan jarang tidur siang. Tetapi mulai menginjak umur saya yang ketiga, pertumbuhan rambut saya sudah mulai terllihat, rambut saya mulai tumbuh dengan normal.
Saya dan keluarga saya lupa kapan tepatnya saya bisa berjalan dan mengucapkan kata pertama yang keluar dari mulut saya. Tetapi saya ingat ketika umur jalan 5 tahun adalah saat dimana saya masuk taman kanak-kanak (TK). Ketika di TK ini lah saya mulai bersosialisasi dengan anak-anak lain yang
bukan selingkungan dengan saya. Saya mulai mengetahui cara membaca, berhitung, dan belajar mengenai budi pekerti. Walapun dirumah pun dengan kedua orang ua saya selalu diajarkan hal yang sama, tetapi apa yang diajarkan di TK menurut saya lebih efektif.
Saya di TK hanya 1 tahun. Saat itu saya masuk TK 0 kecil, karena eharusnya saya masuk TK 0 besar. Namun guru saya saat itu (Bu Ratna) mengatakan bahwa saya sebaiknya langsung masuk saja ke Sekolah Dasar. Ibu saya mengiyakan hal tersebut. Kemudian ibu saya mendaftarkan saya ke SD Negeri Cikuya II. Pada saat itu umur saya belum cukup. Namun saat itu ada suatu kewajiban jika ingin masuk SD maka calon siswa sudah harus bisa baca tulis. Kemudian saya di tes oleh seorang guru yang sampai sekarang masih akrab dengan saya. Tes tersebut adalah tes membaca, menulis dan behitung (ini hanya tambahan penilaian saja). Hasil tes menyebutkan bahwa saya lolos dan bisa masuk ke SD. Jadilah di SD ini saya bertemu senior-senior saya ketika di TK dulu, dan sekelas dengan mereka.

Masa-masa SD saya lalui dengan banyak cerita. Di SD ini lah saya mulai belajar mengenal tingkah laku, kepribadian, dan sifat seseorang. Di SD ini saya mulai mengetahui apa yang namanya teman, sahabat, dan kekasih.
Sepanjang saya sekolah SD, saya tidak lupa dengan namanya main. Pada zaman saya, anak-anak seusia saya jika pulang sekolah pasti selalu bermain di satu lapangan. Ada yang bermain bola, kelereng, layangan, dan permainan tradisional lainnya. Berbeda sekali dengan saat ini.
Saya terus belajar baik di sekolah maupun dirumah, dan saya juga selalu bermain sepulang dari sekolah. Hal itu alhamdulilah tidak membuat nilai akademik saya jelek.
Pada saat saya umur 12/13 tahun, saya mulai masuk SMP. Di sinilah saya mulai mengenal apa itu sosialisai.

Ketika SMP saya aktif di salah satu organisasi yaitu PKS(Patroli Keamanan Sekolah). Dan dari organisasi ini saya mendapat banyak musuh(Hanya musuh didalam sekolah, seusai sekolah kami ngobrol dan bercanda seperti biasa). Saya mengenal banyak guru di SMP ini. Mengikuti berbagai lomba baris-berbaris adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan saya di SMP ini.
Saya sering mendapat ancaman dari kakak kelas saya karena saya sering memergoki mereka bolos saat upacara. Tetapi ancaman hanyalah ancaman. Mereka tidak pernah berbuat lebih dari itu.
Kehidupan saya di lingkungan rumah juga tidak berbeda dari saat saya SD dulu. Saya masih tetap bermain sepulang sekolah. Tetapi bedanya waktunya saja. Kalau saat SD waktu saya bermain di lingkungan rumah lebih panjang, tetapi saat SMP ini lebih sedikit karena saya selalu pulang sore hari.
Ketika saya SMP, saya bertemu dengan beberapa orang wanita. Dari wanita2 ini saya mengenal sedikit sifat dan kepribadian mereka. Tidak banyak yang akan saya ceritakan disini.
Masa-masa SMP saya lalui dengan senang, bahagia dan was-was. Berganti ke masa SMA yang amat sangat indah. Entah kenapa ada quote menyatakan “Masa-masa paling indah adalah saat duduk di bangku SMA” dan itu benar adanya.
Disini saya mulai mengenal lebih jauh tentang kepribadian seseorang, saya mulai bisa menerima kritik dan masukan teman, walaupun terkadang lebih mementingkan ego, dan tanggung jawab.
Di SMA saya juga ikut ekstrakulikuler PASKIBRA. Di eskul ini saya juga belajar banyak tentang kepedulian, tanggap, tanggung jawab, tangguh dalam mental dan disiplin. Saya mengenal lebih banyak teman dari luar sekolah, kecamatan hingga kabupaten. Karena saya sering mengikuti latihan gabungan.

Awal saya masuk SMA, sampai sekarang. Saya masih berkomunikasi dengan baik dengan teman-teman saya di SMA, walaupun rumah mereka jauh-jauh. Tidak seperti teman-teman SMP saya, entah kenapa. Di SMA ini saya bertemu dengan beberapa wanita yang membuat saya semangat. Tetapi hanya satu yang sampai sekarang membuat hidup saya berwarna.
Kehidupan saya di lingkungan rumah juga terjalin baik dengan tetangga, walaupun ada saja tetangga yang tidak saya sukai karena bawel, cerewet, suka membicarakan orang. Saya selalu ikut jika ada pengajian mingguan, kadang saya juga menggantikan jadwal ronda ayah saya. Ya, di lingkungan saya ketika itu diadakan ronda malam selama hampir 2 tahun. Karena mobil anggota DPRD di daerah saya hilang.

Saya sering sekali membangkang dari orang tua saya. Mungkin karena emosi saya saat itu masih sangat labil. Saya memang tidak suka(malas) jika orang tua saya menyuruh saya ini itu. Tetapi semua berubah saat saya kelas 3 SMA. Mungkin saya sudah bisa membedakan dan emosi saya sudah stabil.


Sekarang saya sudah menginjakkan kaki di dunia perkuliahan. Saya sudah banyak berubah. Perubahan yang paling saya rasakan adalah perubahan pada pola pikir saya. Dan juga kestabilan emosi saya. Saya sudah bisa mengatur emosi saya disbanding saat SMA dahulu.

Tidak ada komentar: